Jumat, 13 Januari 2012

Analisis Potensi dan Kendala Pengembangan Wilayah

Dalam satu sisi kekuatan da peluang merupakan suatu potensi pengembangan, sedangkan kelemahan dan tantangan merupakan suatu kendala pengembangan.
Dalam satu sisi kekuatan da peluang merupakan suatu potensi pengembangan, sedangkan kelemahan dan tantangan merupakan suatu kendala pengembangan.
Hal tersebut tergambar dalam analisis penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Melawi 2005-2015. Analisis potensi dan kendala pengembangan wilayah ini menggunakan teknik Strength, Weakness, Opportunity, Threath (SWOT). Adapun analisi potensi yang ada pada Kabupaten Melawi terdiri dari; pertama kawasan hutan Produksi Konversi, Arahan kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) di Kecamatan
Belimbing ini meliputi 2.926 Ha atau 0,27 persen luas wilayah kabupaten. Kedua, kawasan perkebunan, kawasan hutan produksi yang disediakan bagi budidaya kelapa sawit.luas perkebunan (kelapa sawit) ini 231.422 Ha, yang tersebar di Kecamatan Belimbing,Nanga Pinoh, Ella Hilir, Menukung dan Sayan. Ketiga,  kawasan pertanian lahan kering dan tanaman tahunan/perkebunan. Luas keseluruhan kawasan pertanian lahan kering dan tanaman tahunan/perkebunan ini adalah 174.560 Ha. Pertanian lahan nkering dan tanaman tahunan/perkebunan yang paling luas berada di Kecamatan Belimbing dan Nanga Pinoh.
Keempat, kawasan pertanian lahan basah lokasi pertanian lahan basah terbesar di wilayah Kecamatan Belimbing dan Nanga Pinoh dengan luas keseluruhan 2.869 Ha.

Kelima, Kawasan Peternakan Kawasan peternakan ini di alokasikan seluas 50 Ha untuk setiap kecamatan.
Keenam, Kawasan Pemukiman, Hasil analisis kebutuhan ruang untuk kegiatan pemukiman baik pemukiman perkotaan dan pemukiman pedesaan seluas 5.083 Ha (0,48 persen),menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Melawi. Ketujuh, Kawasan Pertambangan, beberapa perusahaan tambang yang sudah mendapat izin Kuasa Pertambangan (KP) Penyelidikan Umum dengan luas keseluruhan 50.000 Ha.Sedangkan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mendapat kuasa Pertambangan Penugasan tahap Eksplorasi di Desa Nanga Kalan,Kecamatan Ella Hilir pada areal seluas 35.290 Ha untuk melakukan percobaan penambangan Uranium. Ketujuh, Kawasan Pariwisata, Lokasi berpotensi pariwisata yang akan dikembangkan di Kabupaten Melawi pada dasarnya adalah mengembangkan potensi alam sebagai daya tarik wisata.
Sebelas,  Kawasan Peruntukan Industri. Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan ini perlu mendapat pembinaan teknis dan manajerial lebih lanjut oleh Departemen Perindustrian /Dinas Perindustrian,Perdagangan,Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Melawi.
Kemudian Program/Kegiatan sektoral yang diarahkan untuk mendukung tumbuh-kembangnya industri yang berbasis pertanian antara lain, Kebijakan pengembangan industri berbasis pertanian ( agro based industry policy ). Program pengembangan pekebunan rakyat (kelapa sawit dan karet). Program penyediaan bibit unggul kelapa sawit dan karet, Program pengembangan balai latihan kerja industri berbasis pertanian, Program pemodalan kegiatan usaha bahi masyarakat  UKM. Program pendamping teknis dan manejerial, serta Program promosi dan pemasaran hasil industri/ekport.

Sumber : http://www.borneotribune.com/melawi/analisis-potensi-dan-kendala-pengembangan-wilayah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar