Jumat, 24 Juni 2011

STOP!!! PROKRASTINASI

Istilah prokastinasi pertama kali digunakan oleh Brown dan Holtzman (Manual Surveys of Study Habits and Attitude, 1967). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu kecenderungan menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan sehingga seseorang gagal menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat pada waktunya.


Ciri-ciri individu mengalami prokastinasi

c Suka menunda waktu untuk mengerjakan tugas sampai menjelang batas waktu
c Selalu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas berkaitan dengan kebiasaan menunda waktu
c Cenderung menggunakan waktu yang dimilikinya untuk aktivitas yang bersifat hiburan seperti membaca komik, mengobrol, jalan-jalan atau kebiasaan ngemil
c Ragu-ragu dalam menentukan sikap dan perilaku
c Takut gagal atau sukses
c Pemberontak terhadap aturan
Menganggap tugas tersebut mudah untuk diselesaikan
Mempunyai keyakinan yang berlebihan akan kemampuan dirinya



Individu biasanya sadar bahwa ia sedang berhadapan dengan tugas-tugas yang penting bagi dirinya akan tetapi individu tersebut sengaja menunda secara berulang-ulang (kompulsif) sehingga menimbulkan kecemasan dalam dirinya. Bila suatu ketika tugas tersebut tidak terselesaikan secara baik akan menimbulkan perasaan bersalah dalam dirinya.

Beberapa kerugian akibat kemunculan prokastinasi

1) Tugas tidak terselesaikan
2) Terselesaikan tetapi hasilnya tidak memuaskan disebabkan karena individu terburu-buru dalam menyelesaikan tugas tersebut untuk mengejar deadline.
3) Menimbulkan kecemasan sepanjang waktu sampai terselesaikan bahkan kemunculan depresi.
4) Tingkat kesalahan yang tinggi karena individu merasa tertekan dengan batas waktu yang semakin sempit disertai dengan peningkatan rasa cemas sehingga individu sulit berkonsentrasi secara maksimal.
5) Waktu yang terbuang lebih banyak dibandingkan dengan orang lain yang mengerjakan tugas yang sama.
6) Pada siswa atau pelajar dapat merusak kinerja akademik seperti kebiasaan buruk dalam belajar, motivasi belajar yang rendah, rasa percaya diri rendah.



Prokrastinasi dapat dialami oleh siapapun, akan tetapi bila prokratinasi dialami oleh siswa atau mahasiswa dalam menyelesaikan studinya maka dapat berdampak pada kerugian secara mental bagi dirinya.

Mahasiswa yang mengalami prokratinasi akan berlama-lama dalam menyelesaikan tugas akhirnya, atau menyelesaikan studinya lebih awal, bila beberapa kebiasaan (habits) yang buruk seperti lebih pada penyenangan dirinya berupa penghiburan diri menjadi bagian dari perilakunya maka mahasiswa tersebut akan semakin sulit untuk melepaskan prokratinasi yang dialaminya beserta dampak kerugian akademik yang berlarut-larut untuk menyelesaikan tugas akhirnya




Menurut Solomon dan Rothblum [1], 1984 prokastinasi pada dunia pendidikan terdiri dari:

1) Tugas mengarang
Berupa menulis makalah, laporan
2) Menghadapi ujian
Banyak siswa menunda waktu untuk belajar sampai pada akhirnya tibalah waktu untuk menghadapi ujian yang memaksanya untuk belajar semalaman (istilah ini sering disebut SKS, Sistem Kebut Semalam)
3) Membaca
Yakni menunda membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan materi pelajaran
4) Kinerja tugas administratif
Berupa menyalin catatan kuliah beserta praktikum, absensi
5) Menghadiri pertemuan
Sering menunda atau terlambat menghadiri kuliah, pertemuan-pertemuan dan praktikum
6) Kinerja akademik secara keseluruhan
Berupa menunda kewajiban menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan


Menghindari Prokrastinasi;

Individu yang mengalami prokrastinasi akan selalu akan mengatakan bahwa besok saja akan menyelesaikan tugas tersebut, akan tetapi ketika keesokan harinya tiba ia akan kembali mengulang kebiasaan tersebut dengan mengaakan nanti saja saja. Prokrastinasi dapat mengarah pada pembentukan fatal-flaws, membuat individu semakin malas secara emosional untuk memperbaiki dirinya.

1) Jangan menunda pekerjaan, lakukan ketika Anda memiliki waktu luang, sekarang dan jangan gunakan alasan-alasan tertentu yang dapat menunda pekerjaan itu.
2) Keyakinan dan harapan tinggi terhadap kemampuan yang dimiliki akan mempengaruhi terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan (self effication)
3) Tanamakan disiplin sejak mulai dini pada anak
4) Jangan berkegantungan pada orang lain terhadap pekerjaan
5) Kurangi masa jeda (istirahat) ketika sedang melakukan pekerjaan
6) Bila Anda melakukan masa jeda, janganlah keluar dari lingkungan dimana sedang melakukan pekerjaan, misalnya jalan-jalan ke mall, bermain ke tempat teman dalam waku relatif lama
7) Berlatihlah pada pemusatan pikiran (flows) terhadap pekerjaan.
8) Lakukanlah pekerjaan dengan rasa senang   [PD/Ayed]



__
1 Solomon, L.J dan Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and Cognitive -behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology. Vol. 31 No. 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar